LAPORAN
UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI
CARA
KERJA ENZIM TERHADAP BUAH APEL
GURU PEMBIMBING :
Ulfa Mardianti Mahmud S.Pd
NAMA KELOMPOK :
SMA
AL-HADIID CILEUNGSI
TAHUN
AJARAN 2023/2024
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala
atas segala rahmat dan petunjuknya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Ujian
Praktikum Biologi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Ditulisnya laporan
ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja enzim terhadap buah apel.
Penyusunan laporan praktikum ini, kami
maksudkan untuk memenuhi ujian praktek mata pelajaran biologi, pada SMA
Al-Hadiid Cileungsi. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan
dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah kepada pihak yang terlibat. Ungkapan
terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Dicky Patria Darmawan, M.M.selaku
kepala sekolah
2. Bapak Leki Pasinda, S. Pd selaku Wakil
Kepala Sekolah
3. Ibu Dede Yuliasmi Mustika, S.Pd. selaku
guru BK
4. Ibu Ulfa Mardianti Mahmud S.Pd selaku
guru pembimbing mata pelajaran Biologi
Kami selaku penulis berharap semoga karya
tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Kami selaku penulis juga menyadari
banyak kekurangan dan kekhilafan dalam menyusun laporan praktikum ini. Oleh
karena itu kami selaku penulis mohon kritikan dan saranya untuk kemajuan
bersama.
Cileungsi, 4 Maret 2024
Penyusun
Kelompok 2
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Buah-buahan pada umumnya memiliki masa
simpan yang pendek karena bersifat mudah rusak (perishable). Terlebih pada buah segar potong, reaksi pencoklatan
enzimatis terjadi secara cepat sehingga mengubah kenampakan, tekstur, maupun
rasa dari buah potong. Salah satu buah yang mudah mengalami pencoklatan adalah
apel. Reaksi pencoklatan digolongkan menjadi dua bagian, yaitu pencoklatan
enzimatis dan non enzimatis. Pada kehidupan sehari-hari reaksi pencoklatan.
enzimatis dapat terlihat pada buah-buahan seperti kentang, pisang, terong, apel
yang jika dikupas dan dibiarkan terbuka maka dapat mengalami reaksi pencoklatan.
Pencoklatan yang terjadi pada buah buahan disebabkan karena adanya reaksi
tirosin dengan tirosinase yang membentuk melanin. Proses pembentukan melanin
terjadi dengan bantuan biokatalis tirosinase dan sinar UV yang terdapat dalam
sinar matahari. Tirosinase merupakan enzim utama yang berperan dalam
biosintesis melanin, untuk mengurangi terjadinya reaksi pencoklatan tersebut
maka proses ini harus dihambat melalui penambahan suatu inhibitor yang dapat menginhibisi
aktivitas tirosinase sehingga menghambat pula reaksi pencoklatan.
Daging buah apel mengalami pencoklatan
dengan adanya proses oksidasi secara enzimatis oleh senyawa fenolik polimer
warna coklat ketika penyimpanan, untuk mencegah proses oksidasi dan
memperpanjang masa simpan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah edible coating. Edible coating yaitu lapisan tipis yang
menyelimuti bahan pangan dan terbuat dari bahan yang dapat dimakan. Edible coating dapat menjaga kelembaban
karena bersifat seperti barrier, permeable terhadap gas-gas tertentu, menekan
terjadinya perubahan komposisi nutrisi karena dapat mengontrol migrasi dari
komponen-komponen yang larut dalam air, sehingga dengan sifat- sifat tersebut edible coating dapat digunakan sebagai
pelindung pada bahan pangan. Bahan-bahan yang digunakan untuk edible coating harus memiliki syarat
yakni dapat menahan permeabilitas uap air dan oksigen, jika dikonsumsi tidak
berbahaya, tidak berwarna, dan tidak menyebabkan perubahan sifat makanan.
Bahan-bahan alam digunakan dalam pembuatan edible
coating karena aman untuk dikonsumsi, bahan alam yang digunakan dalam
pembuatan edible coating yakni pati
dan air perasan jeruk nipis
B. JUDUL PRAKTIKUM
Cara kerja enzim terhadap buah apel
C. RUMUSAN MASALAH
a.
Perubahan apakah yang terjadi pada apel? Dapatkah apel diganti dengan
buah lain dalam percobaan ini? Mengapa demikian?
b.
Berdasarkan hasil percobaan, bahan manakah yang menyebabkan perubahan
warna pada apel? Bandingkan juga dengan kontrol!
c.
Apakah asam, basa, atau air dapat menghentikan aktivitas enzim pada
apel?
d.
Jika anda membiarkan sebuah apel yang telah dikupas selama beberapa
menit, apel tersebut berubah wama menjadi kehitaman. Adakah kaitan dengan
peristiwa tersebut dengan percobaan ini?
D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui efek asam, basa, dan air
terhadap enzim pada buah apel.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperluas wawasan mengenai cara kerja enzim.
F. HIPOTESIS
Masing-masing buah apel akan mengalami
perubahan setelah 24 jam dikarenakan pada adanya. efek asam, basa, dan air
terhadap enzim pada apel.
ISI
Waktu : Senin, 4 Maret 2024 jam 08.00
Tempat : SMA Al-Hadiid kelas 12 MIPA-B
B.
ALAT DAN BAHAN
1. 1. Lima potong buah apel
2. 2. Cuka
3. 3. Air jeruk
4. 4. Air soda
5. 5. Air susu
6. 6. Air mineral
7. 7. Lima gelas plastik
C. LANGKAH PERCOBAAN
1. 1. Beri label pada setiap gelas A-cuka, B-air
jeruk, C-air soda, D-susu, E-air mineral tanpa perlakuan
2. Masukkan setiap bahan (cuka, air jeruk, air soda, air susu, air mineral) sebanyak 20 ml ke dalam tiap gelas menurut labelnya
3. 3. Masukkan potongan apel ke dalam setiap
gelas kemudian biarkan potongan apel selama 24 jam
D.
HASIL DAN PENGAMATAN
|
Apel
yang ditambahkan |
Perubahan
warna |
Perubahan
tekstur |
Karakteristik |
|
Cuka |
Sangat
kecoklatan |
Lunak |
Bau
dan berkerut |
|
Air
Jeruk |
Kuning |
Normal
dan lembab |
Halus
dan tidak berbau |
|
Air
Soda |
Sedikit
kecoklatan |
Lunak |
Tidak
berbau |
|
Air
Susu |
Putih |
Keras |
Bau |
|
Air
Mineral |
Kuning
kecoklatan |
Lunak |
Tidak
berbau |
Sebelum :
Sesudah :
a) Air Cuka
b) Air Jeruk
c) Air Soda
d) Air Susu
e) Air Mineral
E. PEMBAHASAN
A. Perubahan Pada Apel
Perubahan warna pada buah apel dipengaruhi oleh reaksi antara oksigen di udara dan enzim polyphenol oxidase (PPO) yang ada dalam buah apel.
Saat apel dipotong atau, oksigen akan mengenai bagian yang dipotong itu. Saat ada oksigen dalam sel, enzim PPO akan mengoksidasi senyawa phenol yang ada di jaringan apel. Oksidasi adalah penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Pada proses oksidasi senyawa phenol,
terjadi reaksi kimia yang menghasilkan zat warna (pigmen) melanin. Melanin
merupakan pigmen warna gelap. Inilah mengapa hasil dari reaksi oksidasi pada
buah apel itu membuat warna daging buah apel berubah jadi kecokelatan. Proses
perubahan warna buah apel menjadi kecokelatan ini juga disebut enzymatic browning.
B. Perubahan Warna Apel
a) Perubahan warna pada apel yang di rendam ke dalam air cuka :
Berdasarkan
Praktikum yang telah kami lakukan, Apel yang telah direndam dengan larutan Cuka
selama 10 menit kemudian dibiarkan di suhu ruang selama satu hari memiliki
warna yang paling kecoklatan. Cuka(CH3COOH)adalah larutan yang utamanya
mengandung campuran 3 asam asetat dan air. Asam asetat ini dihasilkan dari
fermentasi etanol oleh bakteri asam asetat, juga dapat. bertindak sebagai
precursor untuk pembentukan warna cokelat nonenzimatik. Asam-asam asetat berada
dalam keseimbangan dengan asam dehidrokaskorbat. Dalam suasana asam, cincin
lakton asam dehidroaskorbat terurai secara irreversible dengan membentuk suatu
senyawa diketogulonati kemudian berlangsung reaksi Maillard dan proses
pencoklatan.
Cuka mempunyai pH berkisar 2,4 dan mengandung asam lebih cepat dan lebih mudah beroksidasi setelah direndam 10 menit dan dibiarkan di suhu ruang.
b) Perubahan warna pada apel yang direndam ke dalam susu :
Warna
apel yang direndam pada air susu akan cenderung tidak berubah atau warna apel
nya dinetralkan dengan warna air susunya(putih) karena air susu memiliki pH
yang rendah dan air susu juga memiliki asam sitrat yang terkandung di dalamnya
yang dapat menonaktifkan enzim polifenol oksidase (PPO) yang menyebabkan
pencoklatan.
c) Perubahan warna pada apel yang direndam ke dalam air soda :
Perubahan
warna pada apel yang direndam dalam air soda berwarna sedikit kecoklatan karena
air soda memiliki pH yang rendah (asam) dan mengandung asam karbonat. Asam
karbonat dapat menonaktifkan sebagian enzim polifenol oksidase (PPO) yang
menyebabkan pencoklatan pada apel, tetapi tidak sepenuhnya. Sehingga, masih ada
reaksi oksidasi antara enzim PPO dan polifenol pada apel yang menghasilkan
pigmen melanin berwarna cokelat.
d) Perubahan warna pada apel yang direndam ke dalam air jeruk :
Air
jeruk bersifat asam dan senyawa asam akan menghambat oksidasi pada buah apel
karena air jeruk akan menghentikan reaksi oksidasi polifenol dari reaksi dengan
gas oksigen (O₂) karena senyawa asam yang terkandung di dalamnya.
e) Perubahan warna pada apel yang direndam ke dalam air mineral:
Jika potongan buah
apel diletakkan dalam air dan didiamkan selam satu hari maka akan terjadi
perubahan warna tetapi sedikit hal ini dikarenakan potongan apel yang direndam
air tidak melakukan kontak langsung dengan udara sehingga akan memperlambat
reaksi oksidasi pada buah apel
C. Pengaruh asam, basa, dan air pada kerja
enzim
Beberapa irisan apel yang dicelupkan ke
dalam air berubah warna menjadi cokelat. Hal ini terjadi karena air membatasi jumlah oksigen
yang bersentuhan dengan jaringan buah. Semakin sedikit oksigen, semakin sedikit
pula reaksi dengan PPO yang mengubah fenolik menjadi melanin (pewarna cokelat
pada permukaan buah). Kontrol tidak bersinggungan dengan larutan apa pun,
sehingga reaksi langsung terjadi dan buah menjadi cokelat. Irisan apel yang
dicelupkan ke dalam air soda mengalami penon-aktifan enzim yang mengubah warna
menjadi cokelat. Polifenol oksidase (enzim) merupakan pH dependen. PH air soda berkisar
3,4. Semakin rendah pH suatu zat, tingkat keasamannya akan semakin tinggi. Asam
pada air jeruk dapat menon-aktifkan polifenol aksidasae dan mencegah proses
pencokelatan. Irisan apel yang dicelupkan ke dalam cuka pun mengalami hal yang
sama. Ph cuka berkisar 2,4-3,0. Cuka dan air soda memiliki kemiripan, tetapi
biasanya cuka lebih cokelat.
D. Perubahan kecoklatan pada apel
Perubahan kecoklatan pada apel yang
terjadi dalam percobaan yang melibatkan enzim adalah hasil dari reaksi kimia
yang disebut oksidasi enzimatik. Apel mengandung enzim yang disebut polifenol
oksidase (PPO) dan substratnya, yaitu senyawa fenol atau polifenol.
Ketika apel dipotong atau rusak, enzim PPO bereaksi dengan substrat fenol yang terdapat di dalam apel. Reaksi ini menghasilkan senyawa yang disebut o-quinone, yang kemudian bereaksi lebih lanjut dengan senyawa lain di dalam apel atau dengan oksigen di udara.
Proses oksidasi ini menghasilkan senyawa yang memiliki warna coklat, yang sering kita lihat sebagai perubahan warna pada apel yang terpotong atau terluka. Proses ini mirip dengan yang terjadi saat melihat perubahan warna pada buah-buahan lain, seperti kentang dan pisang, ketika mereka terpapar udara.
Dalam percobaan cara kerja enzim terhadap buah apel, biasanya peneliti mencoba menghambat aktivitas enzim PPO untuk melihat dampaknya terhadap perubahan kecoklatan pada apel. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan tertentu yang dikenal sebagai inhibitor enzim atau dengan memodifikasi kondisi lingkungan seperti suhu atau pH untuk mempengaruhi aktivitas enzim tersebut.
BAB
3
PENUTUP
KESIMPULAN
Hasil praktikum menunjukkan bahwa
aktivitas enzim PPO memainkan peran krusial dalam proses oksidasi enzimatik
yang menyebabkan perubahan kecoklatan pada buah apel. Ketika buah apel
terpotong atau terluka, enzim PPO bereaksi dengan substrat fenol menghasilkan
senyawa-senyawa yang menghasilkan warna coklat.
Selain itu, ditemukan bahwa aktivitas enzim PPO dapat dihambat dengan menggunakan inhibitor enzim atau dengan memodifikasi kondisi lingkungan seperti suhu atau pH. Penghambatan aktivitas enzim PPO mengakibatkan penundaan atau penghentian perubahan kecoklatan pada buah apel yang terpotong atau terluka.
Kesimpulan praktikum ini menegaskan pentingnya pemahaman terhadap mekanisme kerja enzim dalam proses biokimia pada buah apel. Dengan memahami peran dan aktivitas enzim PPO, kita dapat mengembangkan strategi untuk mengontrol atau mengurangi perubahan kecoklatan pada buah apel dan produk-produk makanan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adit Haqy (2021, 22 Agustus). Cara Kerja Enzim Kel-3. Diakses pada 05
Maret 2024, dari https://www.scribd.com/document/521241077/CARA-KERJA-ENZIM-KEL-3



.jpeg)


.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)



.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
0 Komentar